MANAJEMEN PRODUKSI
Perkembangan manajemen produksi
Manajemen produksi berkembang pesat
karena adanya faktor :
• Adanya
pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi.
Agar produksi efektif dan efisien,
produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian
kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik
bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi
sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
• Revolusi
Industri
Revolusi Industri merupakan suatu
peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu
merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan,
industri, dan teknik di Eropa. Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan
perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih
kuno,menjadi terdesak.
•
Perkembangan alat dan teknologi (termasuk komputer)
Sehingga pada banyak hal manajer
produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
•
Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar
manusia, dan model keputusan.
Pengertian manajemen produksi
Pengertian manajemen produksi tidak terlepas dari
pengertian produksi itu sendiri.
Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan suatu
barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah , modal ,
tenaga kerja dan skills (Assauri, 1978). Proses produksi yang berjalan dengan
lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar
selalu berjalan dengan baik,maka dibutuhkan
suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi
tersebut.
Manajemen merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan
suatu organisasi. Organisasi tidak akan
mampu menjawab setiap tantangan yang timbul sebagai
akibat dari perubahan teknologi, perubahan organisasi, dan lingkungan dalam
aspek kegiatan industri jika tanpa adanya suatu manajemen yang efektif.
Menurut Manullang (1996), manajemen merupakan suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasansumber daya untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Produksi merupakan kegiatan untuk menambah atau menciptakan
manfaat yang terdiri atas penambahan
manfaat bentuk, manfaat waktu, dan
manfaat tempat atau gabungandi antaranya. Oleh karena itu, manajemen produksi
dapat diartikan sebagai prosesmanajemen yang
diterapkan dalam kegiatan atau bidang produksi dalam sebuah perusahaan.
Proses produksi
proses
produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga
kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Jenis-jenis
proses produksi
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai
macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya
terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi
dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi
dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai
menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous
processes)
dan proses produksi terputus-putus (Intermettent
processes).
Perusahaan
menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat
urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir.
Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang
pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu
berubah (Ahyari, 2002).
Penentuan
tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah
produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3)
peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan
cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang
paling cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari
berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002):
· Proses
produksi terus menerus
Proses produksi terus-menerus adalah
proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi
berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri
yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output
direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan
rendah dan produk bersifat standar.
· proses
produksi terputus-putus
Produk diproses dalam kumpulan
produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini.
Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih
komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak
memerlukan persediaan barang dalam proses.
· Proses
produksi campuran
Proses produksi ini merupakan
penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus.
Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan
berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
Pengambilan keputusan dalam
manajemen produksi
a.keputusan terprogram/ terstruktur : keputusan yg berulang
ulang dan rutin
Contoh : keputusan pemesanan barang,
keputusan enagih piutang dan lain lain
b.keputusan setengah terprogram atau setengah terstruktur :
keputusan yang sebagian dapat deprogram sebagian berulang ulang dan rutin dan
sebagian tak terstruktur
Contoh : keputusan membeli system
computer
c.keputusan tidak terstruktur atau tidak terprogram :
keputusan yang tidak terjadi berulang ulang, keputusan ini biasana terjadi di
tingkat manajemen tingkat atas
Ruang lingkup manajemen produksi dan
operasi
Manajemen
produksi dan operasi merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang cukup luas,
dimulai dari penganalisisan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya
kegiatan produksi dan operasi, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka
panjang serta keputusan-keputusan pada waktu menyiapkan dan melaksanakan kegiatan
produksi dan pengoperasiannya, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka
pendek.
Tujuan
perencanaan dan pengendalian produksi tidak lain adalah mengusahakan agar
terjadi keseimbangan, keselarasan serta keserasian antara faktor-faktor
produksi yang ada dengan kebutuhan atau kesempatan yang terbuka baginya,
sehingga dapat menimbulkan adanya perkembangan yang menguntungkan(profitable
growth). Dalam tahap pencapaian tujuan bagian produksi maka perlu dilihat
kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada serta
tekanan-tekanan (threats) dari luar yang dialami perusahaan
itu. Setelah itu analisa intern terhadap faktor-faktor produksi akan
menghasilkan rumusan tentang kekuatan-kekuatan (strengths) yang
dimiliki serta kelemahan-kelemahan (weakness) yang ada.
Ruang
lingkup manajemen produksi dan operasi akan mencakup perencanaan atau penyiapan
sistem produksi dan operasi, pengendalian dari sistem produksi dan operasi,
serta sistem informasi produksi. Peranan perencanaan dan pengendalian produksi
adalah semata-mata dimaksudkan untuk mengkoordinasikan kegiatan bagian langsung
atau tidak langsung dalam berproduksi, sehingga perusahaan itu betul-betul
dapat menghasilkan barang-barang atau jasa dengan efektif dan efisien serta
memenuhi sasaran-sasaran lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar