Jumat, 09 November 2012

Tugas softskill bab 5


manajemen dan organisasi

             Dalam  menguraikan definisi manajemen ini, masing-masing pengarang mempunyai tafsiran yang berbeda tergantung dari pendekatan yang digunakan oleh pengang itu. Beberapa pengarang mendefinisikan manajemen dengan menekan kepada manajemen sebagai seni, ilmu atau profesi, walaupun demikian jika disimak dari beberapa penedekatan tersebut pada prinsipnya sama. Yaitu agar terdapat tata kerja yang baik didalam suatu oganisasi sehingga tujuan-tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.
             Secara universal manajemen adalah penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit. Manajemen juga dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien
Fungsi fungsi manajemen dapat diringkas menjadi empat fungsi dasar dan paling penting:

1. Merencanakan:
·           Fungsi ini mencakup menetapkan sasaran, menetapkan strateji, dan menyusun rencana untuk memadukan dan mengkoordinasikan sejumlah kegiatan untuk mencapai sasaran.
2. Mengorganisasi:
·           Fungsi ini mencakup menentukan apa yang perlu dilakukan, bagaimana cara melakukan, dan siapa yang harus melakukan, dan siapa melapor kepada siapa.

3. Memimpin:
·           Tugas manajemen adalah bekerja dan melalui orang lain, fungsinya adalah mengarahkan dan memotivasi, mempengaruhi dan individu atau tim untuk bekerja, memilih saluran komunikasi yang efektif atau menyelesaikan konflik


4. Mengendalikan:
·         Fungsi ini untuk menjamin sesuatu berjalan sebagaimana mestinya dengan memantau dan menilai kinerja denganmembandungkan kinerja aktual dengan sasaran yang yang telah ditetapkan.
Proses Manajemen

Merupakan serangkaian keputusan dan kegiatan kerja seorang manajer sewaktu merancang, mengatur, atau menorganisasi, memimpin atau melaksanakan kegiatan usaha dan mengnendalikan usahanya. Setiap waktu manajer itu melakukan pekerjaan pengelolaan usahanya, kegiatan para pebisnis itu seringkali dilakukan secara terus menerus tiada henti yakni dalam suatu proses. 

         
Ciri-ciri Manajer Profesional :
·                    Orang-orang profesional mendasarkan keputusannya pada prinsip-prinsip umum, sehingga banyaknya kursus dan program latihan manajemen menunjukan bahwa prinsip-prinsip manajemen dapat dipercaya dan digunakan sebagai patokan khusus, dan dapat di tanggung jawab.
·                    Orang-orang profesional mencapai status profesionalnya melalui prestasi, bukan melalui favoritisme atau faktor lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Walaupun belum ada standar obyektif yang disepakati untuk menilai prestasi manajerial.
·                    Orang-orang profesional harus tunduk pada kode etik yang melindungi kliennya. Namun karena keprofesionalan pada bidang khusus, sering kali klien terlalu berharap padanya dan sebagai akibatnya, manajer berada dalam posisi yang rawan, atau yang berbahaya.
·                    Borje O. Saxberg menyarankan karakteristik keempat dari profesionalisme, yaitu pengabdian (dedication) dan keterikatan (commitment) sehingga dalam setiap bidang orang-orang profesional menggabungkan hidup dan pekerjaannya melalui pengabdian dan keterikatan pribadinya.




Pengertian Organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin,  metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Bentuk-bentuk Organisasi :

o   Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut. Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini juga dapat menciptakan suatu bentuk struktur untuk diikuti.

o   Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk ole masyarakat-masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

o   Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua pengurus organisasi tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh tunduk dan menyerah pada tuntutan lembaga kampus tempat organisasi itu bernaung, melainkan harus kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan.

Prinsip Organisasi
1.     Kesatuan tujuan : tujuan dari perusahaan mempengaruhi struktur organisasi dan karena itu tujuan perusahaan harus ditentukan dengan jelas dan kuat terlebih dahulu. Hal ini memberikan arahan yang jelas kepada seluruh aspek organisasi dan nantinya akan dibandingan dengan pencapaian dari tujuan tersebut. Perilaku organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Tujuan mungkin akan dibagi dalam tujuan departemen atau tujuan organisasional. Seharusnya ada kesatuan antar tujuan. Tujuan juga seharusnya dibuat jelas untuk seluruh orang sehingga mereka mampu untuk mengerjakan yang terbaik dalam mencapai tujuan tersebut.
2.    Divisi kerja dan Spesialisasi : divisi kerja mengacu pada spesialisasi. Pembagian tugas berkaitan dengan proses membagi tugas ke dalam suatu unit tugas yang secara berturut-turut lebih kecil. Salah satu manfaat utama dari mengorganisasikan tugas adalah bahwa kelompok orang yang bekerja sama melalui pembagian kerja mampu menghasilkan lebih dari yang mereka hasilkan sendiri. Hal ini berkaitan erat dengan sejauh mana tugas-tugas seharusnya dispesialisasikan. Spesialisasi rendah jika pekerja melakukan beraneka ragam pekerjaan, dan spesialisasi tinggi jika pekerja hanya melakukan satu tugas saja. Setiap departemen dari organisasi seharusnya diberikan sebuah fungsi yang spesifik. Hal ini akan menaikkan tingkkat efisiensi dan kualitas kerja dari perusahaan. Pada saat yang bersamaan, spesialisasi tidak boleh menimbulkan akibat yang kurang baik pada keseluruhan sistem yang terintegrasi. Koordinasi harus dibangun diantara setiap departemen dan aktivitas. Spesialisasi sangatdibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dari keseluruhan struktur organisasi.
3.    Delegasi Kewenangan : seharusnya ada pembagian kewenangan yang wajar dalam setiap organisasi, khususnya untuk organisasi dengan skala yang besar. Ide dasar dari delegasi adalah untuk melihat kekuatan pengambilan keputusan ditempatkan dalam porsi yang wajar. Delegasi adalah berguna agar pekerjaan diselesaikan melalui orang lain. Satu manajer yang sukses secara normal tidak melaksanakan pekerjaan oleh dirinya sendiri. Dia mendelegasikan otoritas dan tanggung jawab untuk orang dibawahnya. Dia juga memotivasi bawahannya dan melihat apakah mereka mengambil inisiatif, mengerjakan secara efisien dan mendukung pencapain tujuan organisasi.
4.    Koordinasi : Koordinasi mempengaruhi integrasi pada fungsi dasar manajemen. Prinsip dari koordinasi adalah penting saat ini untuk memfasilitasi pencapaian dari keseluhan tujuan organisasi. Koordinasi tidak akan terjadi secara otomatis. Untuk ini, perlu untuk membangun hubungan yang baik dalam organisasi.
5.    Kesatuan Komando : kesatuan komando mengindikasikan bahwa setiap bawahan hanya memiliki satu ayasan yang perintahnya harus dikerjakan. Karyawan seharusnya tidak memiliki lebih dari satu atasan untuk melakukan laporan atau fungsi perintah atau pemberian arahan. Laporan kepada lebih dari satu atasan akan memunculkan kebingungan.
6.    Fleksibilitas : struktur organisasi seharusnya fleksibel dan tidak kaku. Struktur harus dapat selalu beradaptasi dengan perubahan situasi dan memungkinkan adanya perubahan atau pergantian tanpa memunculkan gangguan yang serius.
7.    Simple/sederhana : struktur organisasi harus dibuat sederhana untuk pemahaman yang lebih jelas dari karyawan. Struktur juga seharusnya lebih mudah untuk diatur. Komunikasi internal akan lebih mudah jika struktur organisasi lebih sederhana. Struktur organisasi harus sesederhana mungkin .
8.    Rentang Kendali : rentang kendali sebisa mungkin untuk lebih sedikit dan adil. Ini berarti manajer seharusnya tidak dituntut untuk mengawasi bawahan dalam jumlah besar.
9.    Chain of command : prinsip dari chain of command adalah batas kewenangan dari kepala eksekutif kepada atasan level pertama sudah didefinisikan dengan jelas. Batas kewenangan harus didefinisikan dengan wajar untuk menghindari kebingungan.
10. Prinsip pengecualian : eksekutif pada level yang level lebih tinggi sibuk dengan hal-hal yang penting dan memiliki batas waktu untuk mempelajari hal-hal administratif rutin. Masalah yang sangat rumit dan luar biasa kompleks harus diselesaikan oleh top management dan masalah rutin harus dihadapi oleh eksekutif yunior pada tingkat yang lebih rendah. Lebih dari itu, waktu dari top management ditabung. Mereka dapat mempergunakan waktu mereka untuk menghadapi masalah yang lebih penting dan kompleks.
11. Wewenang & Tanggung Jawab : wewenang bertindak sebagai alat kuat yang digunakan manajer untuk mencapai tujuan tertentu. Wewenang dari setiap manajer harus didefinisikan dengan jelas. Karyawan tidak bisa lari dari tanggung jawab hanya dengan mendelegasikan wewenang kepada bawahannya. Sebaliknya, tanggung jawab atasan pada perilaku bawahannya adalah mutlak.
12. Efisiensi : struktur organisasi seharusnya mampu untuk meningkatkan fungsi secara lebih efisien. Untuk itu, struktur harus sesuai dengan nature, ukuran, aktifvitas, dll dari organisasi.
13. Keseimbangan yang wajar : keseimbangan yang wajar dibutuhkan dalam aspek yang berbeda dalam organisasi. Ini berarti harus ada keseimbangan yang beralasan dalam ukuran dan dungsi departemen, sentralisasi dan desentralisasi organisasi, rentang kendali, chain of command dan akhirnya antara aset manusia dan material.
14. Pemisahan fungsi lini dan staf : fungsi lini seharusnya dipisahkan dengan fungsi staff walaupun mereka memiliki karakter yang mirip. Fungsi lini langsung terhubung dengan kegiatan operasi sedangkan fungsi staf adalah pelengkap dari fungsi lini. Fungsi ini harus dikoordinaiskan jika dibutuhkan tetapi secara normal harus dipisahkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar